Mahasiswa dan Santri Ramai-Ramai Sumbang Darah

Margoyoso– Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul (Staimafa) dan santri dari berbagai pondok pesantren di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati berduyun-duyun mendonorkan darah, kemarin di area kampus Staimafa (11/11).
Aksi tersebut, baru kali pertama dan tidak biasa dilakukan dalam rangkaian peringatan Haul Syekh Ahmad Mutamakkin. Haul yang digelar setiap 10 Muharram itu, mengundang partisipasi banyak kalangan, terutama kalangan santri dan pelajar.
Selain itu, peziarah dan pedagang dari berbagai daerah juga turut meramaikan haul tersebut. Bagi warga masyarakat, santri pondok pesantren dan lembaga pendidikan di Kajen, Haul Syekh Ahmad Mutamakkin menjadi momentum untuk bertemu dalam kegiatan positif. Sekaligus mengawali tahun dengan aktivitas yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Sumbang darah ini misalnya, menjadi contoh kecil kegiatan positif di awal tahun hijriyah, sekaligus wujud solidaritas sesama insan melalui darah,” ujar panitia pelaksana sumbang darah di Fakultas Dakwah Progam Study Pengembangan Masyarakat Islam, Siswanto.
Melalui PMI
Dalam kesempatan itu, sedikitnya 150 Mahasiswa dan santri merelakan sebagian darahnya untuk disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Jumlah penyumbang darah tersebut, diluar dugaan lantaran melebihi target yang ditetapkan yaitu 30 penyumbang darah.
“Mahasiswa dan santri antusias sehingga jumlah penyumbang darah membeludak. Jumlah tersebut, sebenarnya bisa lebih banyak namun karena santri terkendala transportasi sehingga hanya 150 orang,” jelas Ahmad Muzakka, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah itu.
Animo penyumbang darah yang besar tersebut menunjukkan bahwa kepekaan sosial mahasiswa dan sntri di Kajen dan sekitarnya cukup tinggi. Itu tidak terlepas dari pola pendidikan yang selama ini diterapkan, yakni memberi manfaat bagi masyarakat. Kedepan, kegiatan seperti ini akan dipersiapkan lebih matang lagi, sehingga akan lebih banyak peserta yang terlibat.
Program tersebut hasil kerjasama antar Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Staimafa dengan organisasi Palang Merah Indonesia. (Siswanto)