PT Se-Indonesia Bentuk Asosiasi Pengembangan Masyarakat Indonesia

Pandangan mengenai kurang adanya payung yang menaungi serta pengakuan publik terhadap para lulusan jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di Indonesia mendorong para penyelenggara keilmuan di Perguruan Tinggi (PT) untuk menyelenggarakan pertemuan (14/11) yang mengumpulkan semua petinggi Jurusan PMI meliputi Kaprodi dan Sekprodi dari seluruh Indonesia. Dalam rangkaian pertemuan tersebut, diselenggarakan pula seminar nasional tentang pengembangan kurikulum PMI dengan tema “Substansi Kurikulum,  Model Praktikum dan Networking Kelembagaan dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesi Pengembangan Masyarakat”. Program ini merupakan kelanjutan acara dari pertemuan yag diselenggarakan di Makasar 4 bulan lalu dalam rangka mereview kurikulum yang ada untuk menghasilkan standar kurikulum minimal yg diterapkan di semua perguruan tinggi jurusan pengembangan masyarakat.
Pertemuan yang mengundang semua jurusan PMI se Indonesia baik negeri dan swasta seperti dari  Riau, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Mataram, Cirebon dan ketinggalan juga STAI Mathali’u Falah (STAIMAFA) memiliki beberapa agenda yaitu membentuk badan yang menaungi para aktifis dan pekerja di bidang pengembangan masyarakat (community development) dengan nama “Ikatan Profesi Pengembang Masyarakat Indonesia” (IPPMI). Selain itu, pertemuan tersebut juga membentuk badan yang akan menaungi pendidikan di PT jurusan pengembangan masyarakat Islam dengan nama “Asosiasi Pendidikan Pengembangan Masyarakat Indonesia” (APPMI). APPMI ini yang akan menaungi sarjana-sarjana lulusan PMI se Indonesia. Badan atau lembaga-lembaga inilah yang nanti memayungi dan menyuarakan kepada instansi dan departemen pemerintah bahwa profesi dan sarjana-sarjana pengembangan masyarakat memiliki andil besar dalam pembangunan dan kemajuan negara Indonesia sehingga baik secara akademik dan profesi keberadaan mereka jelas dan dibutuhkan khususnya dalam dunia kerja. Dengan adanya lembaga tersebut, kiprah para akademiki aktifis dan profesional pengembangan masyarakat Islam tentu semakin jelas baik secara akademik maupun profesi.