STAIMAFA Lahirkan Kader Akademik Berbasis Pesantren

Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (STAI MAFA), Sabtu (7/12) menyelenggarakan Wisuda II. Agenda wisuda ini berlangsung di Auditorium Salza, di depan alun-alun Pati. Pada penyelenggaraan wisuda kali ini, STAIMAFA memberi tanda kelulusan pada 83 mahasiswa. Wisudawan terdiri dari 39 mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program pendidikan (prodi) Pendidikan Bahasa Arab, 29 mahasiswa Jurusan Syariah Prodi Perbankan Syariah, dan 15 mahasiwa Jurusan Da’wah Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
Sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren, penyelenggaraan wisuda mahasiswa STAIMAFA ini menjadi tonggak kiprah sebagai pendidik maupun pemimpin masyarakat. Dalam proses pendidikannya, mahasiswa STAIMAFA diarahkan sebagai pribadi yang visioner, beretika dan memiliki spirit entrepreneur. Ketua STAIMAFA, H. Abdul Ghaffar Rozien, M.Ed, mengungkapkan bahwa, “ada tiga nilai penting dalam karakter alumni STAIMAFA, yakni: berbasis nilai-nilai pesantren, menguasai perangkat riset dan memiliki skil enterpreneurship. Ketiga prinsip itulah yang menjadi bagian dari visi pribadi lulusan STAIMAFA,” ungkap Rozien. Dari nilai-nilai tersebut, diharapkan alumnus STAIMAFA cakap dalam mendidik masyarakat, mampu memberikan perspektif dan spectrum pemikiran yang luas, serta memiliki visi untuk mengajak masyarakat berusaha dalam bidang ekonomi kreatif. Penekanan nilai-nilai ini, juga menjadi bagian dari tema penyelenggaraan wisuda STAIMAFA.
Ketua MUI Jawa Tengah, Prof. H. Ahmad Rofiq, yang hadir memberikan ceramah ilmiah, memberikan pesan kepada alumnus STAIMAFA, bahwa prinsip belajar itu sepanjang hayat. “Mahasiswa itu harus bisa menjadi leader di tengah masyarakat, mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki, sensitif terhadap masalah sosial, serta mampu berjejaring untuk membuka ruang dan peluang”, pesan Prof. Rofiq. Tidak lupa, Prof Rofiq juga menghimbau agar lulusan STAIMAFA berani meneruskan pendidikan, hingga jenjang magister (S2) dan doktor (S-3).


Dari wisuda STAIMAFA, lulusan terbaik diraih oleh Sa’adatul Mardliyah (Pendidikan Bahasa Arab), Khabib Sholihin (Perbankan Syari’ah) dan Kunarti (Pengembangan Masyarakat Islam). Dari sejumlah 83 mahasiswa, 12 mahasiswa di antaranya berhasil meraih predikat cum laude [].