Bedah Buku “Anai-anai Digelap Badai”: Kita Harus Berempati Terhadap Odha

Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Ipmafa bekerja sama dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Rumah Matahari sukses mengadakan bedah buku “Anai-anai Digelap Badai: ODHA Terpencil Melawan Stigma” kemarin (17/3/2016).

Buku karya seniman Solo bernama Sosiawan Leak ini diselenggarakan di auditorium kampus Ipmafa dengan mendatangkan narasumber penulis buku langsung dan Kaprodi PMI, Faiz Aminuddin MA. Dihadiri para mahasiswa lintas Prodi dan beberapa lembaga luar, acara berlangsung lancar dan penuh antusias. Lembaga luar yang turut hadir meliputi Aliansi Remaja Independen (ARI), KSM Sheep, Teater Salafi (Teasa), dan OISCA cabang Pati.

Bedah buku ini merupakan salah satu kegiatan sosialisasi dari para aktifis HIV AIDS atau Odha (orang dengan HIV AIDS) dalam menangani masalah-masalah terkait dengan ODHA. Upaya tersebut untuk menampik pandangan yang berkembang di masyarakat bahwa penderita HIV atau Odha identik dengan orang berlatar belakang kurang baik seperti pemabuk, pelaku kriminal, pecandu, wanita nakal dan sebagainya.

Dalam buku tersebut digambarkan bahwa tidak semua penderita HIV-AIDS memiliki perilaku dan sejarah kehidupan yang kelam. Justru objek terkait Odha semuanya dari desa yang jauh dari lingkungan serba bebas dan hedonis.

Buku ini adalah hasil dari wawancara penulis beserta rekan-rekannya dengan 9 Odha dari berbagai macam latar belakang di wilayah Pati, Kudus, Jepara dan sekitarnya. Hasil wawancara kemudian diramu dengan gaya bahasa dan sastra memikat supaya pembaca dapat terbuka hati dan pikirannya mengenai kehidupan pahit yang dialami Odha dan sering tidak pernah terbayangkan oleh banyak orang.

Gaya penulisan buku ini cukup menarik dan tidak membosankan karena dikemas dengan cerita-cerita yang cukup kompleks seperti kondisi kehidupan ODHA yang naif, pahit, konyol dan sedih bertabur menjadi satu. “Buku ini berhasil membuka mata saya terhadap kehidupan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh Odha. Buku ini menunjukkan bahwa seharusnya kita lebih peka dan memiliki rasa empati yang tinggi dengan mereka”, ungkap Faiz yang ahli di bidang psikologi.

“Memiliki rasa kepedulian dan empati menjadi penting bagi kita untuk menyikapi masalah-masalah terkait dengan ODHA. Bukan memberikan stigma dan berprasangka buruk bahkan mengucilkan mereka dari lingkungan sosial. Terutama kita sebagai santri-santri yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.”, tegasnya.