Margoyoso, Pati.
Kamis (14/09/17) Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren
Mathali’ul Falah (IPMAFA) Kajen Pati mengadakan acara sarasehan yang bertema
“Mengenal PMI Untuk Menata Masa Depan”. Bertempat di aula IPMAFA lantai II,
puluhan mahasiswa-mahasiswi yang terdiri dari mahasiswa baru maupun perwakilan mahasiswa PMI lintas angkatan sampai perwakilan para alumni kumpul jadi
satu untuk menjadikan Prodi PMI sebagai wadah penguatan intelektual maupun
sebagai wadah kebersamaan.
Tujuan
digelarnya sarasehan ini dalam rangka memberikan penjelasan mengenai
sejarah lahirnya PMI IPMAFA kepada para mahasiswa khususnya para mahasiswa baru
di Prodi PMI IPMAFA. Selain itu, membekali para mahasiswa agar nantinya
memahami apa yang harus dilakukan sebagai mahasiswa PMI dan kontribusi apa yang
harus diabdikan kepada masyarakat.
Sebagai pemateri dalam sarasehan tersebut adalah Faiz Aminuddin, MA selaku
Ketua Program Studi (Kaprodi) PMI IPMAFA. Dalam kesempatan itu, Kaprodi PMI
IPMAFA mencoba merefleksikan sejarah lahirnya Prodi PMI di IPMAFA. Di mana latar
belakang pendirian Prodi PMI di IPMAFA dilandasi dan diawali oleh kegiatan
pengembangan masyarakat yang telah dilakukan oleh Pesantren Maslakul Huda Kajen
Margoyoso Pati yang diasuh oleh almaghfurlah
KH. Sahal Mahfudz mantan Rois Am PBNU melalui Biro Pengembangan Pesantren dan
Masyarakat (BPPM) di
era 80-an. KH. Sahal Mahfudz sendiri merupakan pendiri dari Institut Pesantren
Mathali’ul Falah atau diawal berdiri masih bernama Sekolah Tinggi Agama Islam
Mathali’ul Falah (STAIMAFA) Margoyoso Pati Jawa Tengah.
Biro
Pengembangan Pesantren dan Masyarakat yang dimiliki oleh Pesantren Maslakul
Huda telah berhasil memberikan dampak positif melalui bantuan pelatihan, modal
dan pendampingan kepada masyarakat tidak mampu. Banyak masyarakat yang dulu
kualitas ekonominya rendah berhasil menjadi simpul-simpul ekonomi baru di
desanya. Dengan jangkauan pergerakan biro ini yang semakin berkembang dan
keberadaannya semakin dirasakan oleh masyarakat luas, menyadarkan stake holders di lingkungan pesantren di
Kota Santri Kajen Pati akan pentingnya sumber daya manusia yang cakap di bidang
pemberdayaan masyarakat.
Lebih Lanjut, Ketua
LTN PCNU Kab. Pati ini juga menambahkan bahwa, untuk itulah saat Perguruan
Tinggi IPMAFA akan didirikan, maka munculah gagasan untuk memasukkan salah satu
prodi yang memiliki concern pada
ranah pemberdayaan masyarakat. Karena para stake
holder sudah memahami ternyata pemberdayaan masyarakat memiliki pengaruh
cukup besar dalam memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat baik di masa kini
maupun di masa yang akan datang, sehingga perlu kiranya memperbanyak
kader-kader pemberdaya masyarakat dengan harapan spirit pemberdayaan bisa
menyebar kemana-kemana sehingga masyarakat dapat meningkat kualitas
kehidupannya.
Akhirnya, para pendiri IPMAFA
termasuk KH. Sahal Mahfudz melalui musyawarah yang mendalam sepakat untuk
memasukkan Prodi Pengembangan Masyarakat Islam sebagai langkah untuk mencetak
kader-kader pemberdaya masyarakat yang nantinya dapat menyebarkan dan
melanjutkan kiprah serta spirit dari Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat
yang dirintis oleh KH. Sahal Mahfudz. Tujuan utamanya yaitu membangun sumber
daya manusia yang cakap dan terampil dalam memberdayakan masyarakat dengan berbasis nilai-nilai
pesantren. “Tutupnya”.
Sebelum ditutup,
di sesi akhir sarasehan semua peserta yang hadir memperkenalkan diri sebagai
simbol persaudaraan, semua mahasiswa-mahasiswi yang hadir berdiri satu per-satu
untuk memperkenalkan diri dengan penuh kekeluargaan, dan semua peserta dari
awal sampai akhir tampak antusias mengikuti sarasehan dari Prodi PMI IPMAFA.
0 Comments