Launching Jurnal Fak. Dakwah: Tak Perlu Hidup Dua Kali untuk Menulis dan Mengabdi

 

Keynote Speaker Sri Naharin, MSI dalam kegiatan Launching Jurnal Fakultas Dakwah IPMAFA, Al-I'timad dan Mu'ashir di Aula II, Rabu (31/05/2023).
Redaksi IPMAFA - Kita tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk hidup dua kali. Sekali mendayung kita bisa mengabdi sekaligus menulis. Sekali mendayung kita menulis sekaligus melakukan perubahan-perubahan. Tulisan kita dapat ber-impact (berdampak) terhadap perubahan-perubahan masyarakat.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, Sri Naharin M.S.I. saat memberikan komentar terhadap Quotes Filsuf Hasan Hanafi.

Ungkapan tersebut disampaikan Naharin yang sekaligus menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Launching Jurnal Fakultas Dakwah IPMAFA, Al-I'timad dan Mu'ashir di Aula II, Rabu (31/05/2023).

Quotes Filsuf Hasan Hanafi yang dimaksud adalah “seandainya saya diberi kesempatan oleh Tuhan bisa hidup dua kali, hidup pertama saya, saya curahkan untuk menulis. Hidup kedua saya, saya curahkan untuk mengabdi kepada masyarakat.”

“Ini tidak berlaku bagi fakultas dakwah. Kenapa demikian? Karena bagi fakultas dakwah mengabdi dan riset merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan,” tegasnya.

Naharin menambahkan, fakultas dakwah memiliki banyak peluang untuk berkarya. Menurutnya IPMAFA sebagai perguruan tinggi riset secara otomatis mengedepankan proses belajar by research.

Dimana fakultas dakwah, imbuhnya, sudah mendesain sejak awal bahwa proses belajar di kelas terdiri dari 70% riset dan 30% teori.

“Tentu kita para dosen dengan keberadaan dua jurnal ini lebih bisa mendesain pembelajaran di kelas dengan mini-mini riset yang dapat dikolaborasikan dengan para dosen dan stakeholder di lapangan,” terang Naharin.

Pengampu Matakuliah Participation Action Research (PAR) tersebut juga menyinggung riset berdasarkan pengabdian dapat menjadi berdampak untuk transformasi sosial, berkontribusi untuk perubahan sosial, terlebih ketika berkhidmat di masyarakat.

“Khidmah-khidmah kita bisa dikontruksi menjadi karya-karya ilmiah yang kemudian bisa menjadi semacam contoh yang memotivasi penyebaran kemanfaatan bagi orang lain,” paparnya.

Tak lupa dirinya mungucapkan terimakasih atas kerja keras dan sikap pantang menyerah dari para dosen dan mahasiswa dalam upaya mempublikasikan jurnal pengabdian tersebut.

“Kerja keras dari berbagai tim ini mampu menghasilkan karya yang besar. Kita bersyukur dengan hadirnya jurnal ini, berharap menjadi media bagi para dosen dan mahasiswa, terutama di fakultas dakwah untuk semangat berkarya, menulis,” pungkasnya. (Nis-03/Uha-01)

0 Comments