Mahasiswa PMI Perdalam Implementasi Sistem Informasi Desa Bersama Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat


Bappeda Pati - Sistem Informasi Desa (SID) menjadi salah satu sarana penting untuk meningkatkan kemajuan desa karena dengan SID perencanaan dan program-program yang dilaksanakan oleh desa menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan intervensi program pemerintah menjadi lebih akurat dan tepat sasaran. SID memiliki data dan informasi yang dijadikan basis pengambilan keputusan dalam suatu kebijakan, menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan sekaligus menjadi bagian dalam pelayanan publik. SID juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan akuntabilitas tatakelola pemerintahan desa.

Demikian paparan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kementerian Desa PDTT, Ibu Ade Siti Juariah dalam forum kuliah lapangan bersama mahasiswa PMI IPMAFA, Selasa (11/7/2023). Ade menegaskan betapa pentingnya SID dalam tetakelola pemerintahan desa dengan memanfaatkan sarana teknologi digital yang tersedia. Beberapa sistem atau aplikasi terkait erat dan menjadi bagian penting dalam implementasi SID seperti pemutakhiran SDGs, Indeks Desa Membangun (IDM), Sistem Informasi Desa Kemeterian Desa, dan sistem pelaporan stunting.

Di sisi lain, ada sejumlah kendala dan permasalahan dalam penerapan SID di desa-desa meliputi SDM, infrastruktur atau sarana-prasarana, dan keterlibatan semua pihak dalam mensukseskan tatakelola desa berbasis SID. Terkait SDM, Ade menyampaikan bahwa kunci utama adalah adanya karakter dan kesadaran untuk mengelola informasi desa secara serius. Skill dan pengetahuan tentang SID dapat dipelajari oleh setiap orang, tetapi yang lebih penting lagi adalah orang yang mau menjalankan dengan serius. SDM juga banyak dipengaruhi oleh dukungan pimpinan pemerintahan desa.

Bu Ade yang sudah lama memberi pendampingan SID dan pemberdayaan di Kabupaten Pati juga menjelaskan bahwa insfrastuktur jaringan intenet dan sistem informasi terkadang bisa menjadi kendala teknis sehingga kegiatan pendataan menjadi bermasalah. Tetapi yang paling penting tetap terkait kesiapan SDM yang memiliki kesadaran mengelola sistem informasi desa. Secanggih apapun infrastruktur jika tidak dibarengi dengan keseriusan dalam mengelola data desa maka akan menjadi hal yang sia-sia.

Di akhir diskusi, Bu Ade berharap bahwa para mahasiswa PMI IPMAFA kelak akan menjadi generasi dan aktor profesional sekaligus memiliki karakter yang baik dalam membangun desa. Dengan begitu desa-desa dimanapun yang menjadi tempat berktivitas mahasiswa akan semakin maju dan bermanfaat bagi masyarakatnya. Desa-desa di Indonesia saat ini didukung pendanaan dan mendapat intervensi yang cukup dari pemerintah baik pusat maupun daerah maka sudah selayaknya setiap desa menjadi maju dan dapat mencapai target-target dalam Sustainble Development Goals desa yang salah satunya adalah di tahun 2024, kondisi miskin ekstrim masyarakat Indonesia mencapai 0%.

Sementara Isyrokh Fuaidi selaku dosen pendamping menyampaikan bahwa kuliah lapangan ini untuk memperkuat sisi praktis dari penggunaan sistem informasi desa yang dipelajari di bangku kelas. Harapannya mahasiswa memiliki pemahaman yang kuat baik teoritis maupun praktis terkait implementasi SID di Kabupaten Pati yang desanya berjumlah 401 desa. Mahasiswa PMI memiliki sejumlah matakuliah terkait penguatan sistem pemerintahan desa seperti SID, sistem keuangan desa, dan lainnya.

0 Comments