Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan praktik langsung kepada mahasiswa tentang bagaimana menjadi petani yang mandiri, tidak bergantung pada bahan-bahan kimia, serta mampu memanfaatkan limbah sebagai sumber daya yang bernilai ekonomis.
Pemilik Denguk Rabbit, M. Syafaat, S.P., yang juga merupakan alumni dari Perguruan Islam Mathali’ul Falah Pati, berbagi pengalaman serta pengetahuan seputar pengelolaan peternakan kelinci dan pertanian ramah lingkungan. Ia menegaskan bahwa tujuan dari budidaya kelinci yang ia kelola bukan hanya sekadar memproduksi daging, tetapi juga memaksimalkan pemanfaatan limbahnya.
“Petani itu harus mandiri. Jangan terus menerus tergantung dengan pupuk berbahan kimia dari pasar. Kita bisa memanfaatkan kohe (kotoran hewan) kelinci, urin kelinci, untuk pupuk pertanian dan perkebunan yang lebih alami dan murah. Bahkan, kulit kelinci bisa diolah menjadi kerajinan tangan seperti tas, dompet, hingga kaligrafi yang memiliki nilai jual tinggi,” jelas M. Syafaat di depan para mahasiswa.
Selain belajar tentang pertanian organik dan pemanfaatan limbah untuk pupuk, mahasiswa juga diajarkan tentang proses pengolahan kulit kelinci menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Potensi bisnis ini dinilai masih sangat besar, mengingat masih minimnya pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut.
Kegiatan ini didampingi langsung oleh Ahmad Habiburrohman Aksa, M.Ag., selaku dosen lapangan. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk menanamkan semangat kemandirian pada mahasiswa, khususnya dalam bidang pertanian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kita ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki pengalaman langsung bagaimana memberdayakan masyarakat desa dengan potensi yang ada, serta mendorong pola pikir kreatif dan mandiri,” ujar Ahmad Habiburrohman Aksa.
Kegiatan kunjungan bernuansa santai ini diakhiri dengan diskusi interaktif, praktik pembuatan pupuk organik dari limbah kelinci, serta peninjauan langsung proses produksi kelinci. Mahasiswa menyambut kegiatan ini dengan antusias dan berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam program pemberdayaan masyarakat ke depan.
0 Comments