Dua Mahasiswa PMI IPMAFA Saksikan Momen Haru Pemasangan Kaki Palsu untuk 12 Penyandang Disabilitas di Pati

PATI - Suasana haru menyelimuti kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsosp3akb) Kabupaten Pati saat program pemasangan kaki palsu untuk 12 penyandang disabilitas berlangsung. Program kolaborasi antara Dinsosp3akb dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati yang dilaksanakan pada Selasa (21/10/2025) ini tidak hanya menjadi momen bermakna bagi para penerima manfaat, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi dua mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IPMAFA yang sedang menjalani program magang.



"Hari ini adalah salah satu bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk terus berkarya dan menjalani kehidupan dengan optimal," ungkap Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsosp3akb Pati, Joko Santoso, saat membuka acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB tersebut.

Program yang diselenggarakan di kantor Dinsosp3akb Pati ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Baznas Kabupaten Pati Sunarwi, dua tenaga ahli prostetik dari vendor Semarang, pegawai bidang rehabilitasi sosial, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang mendampingi para penerima manfaat.

"Dari total 12 penerima manfaat, 9 orang telah menjalani pemasangan kaki palsu hari ini, sementara 3 orang lainnya melakukan pengukuran untuk pembuatan kaki palsu yang akan dipasang pada tahap berikutnya," jelas Joko Santoso. Ia menambahkan bahwa pendanaan program ini berasal dari dua sumber, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pati sebesar Rp 90 juta untuk 9 orang penerima manfaat, dan dana Baznas yang dialokasikan untuk 3 orang lainnya.

Kepala Baznas Pati Sunarwi dalam sambutannya menyampaikan pesan yang menyentuh hati para hadirin. "Sebagai makhluk sosial, kita memiliki tanggung jawab untuk saling membantu dan meringankan beban sesama. Anugerah berupa anggota badan yang lengkap harus kita manfaatkan untuk berbuat kebaikan dan membantu mereka yang membutuhkan," ujarnya dengan penuh semangat. 

"Melalui program ini, kami berharap para penerima manfaat dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah, mandiri, dan produktif. Ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi juga upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri dan semangat hidup mereka," tambah Sunarwi.



Proses seleksi penerima manfaat dilakukan melalui mekanisme yang sistematis. Para penerima manfaat sebelumnya telah mengajukan permohonan bantuan melalui pemerintah desa setempat, yang kemudian diteruskan ke Dinsos melalui TKSK untuk dilakukan verifikasi dan assessment kebutuhan.

Kehadiran dua mahasiswa PMI IPMAFA dalam program ini memberikan nilai tambah tersendiri. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung tentang implementasi pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat di lapangan, tetapi juga belajar tentang pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam memberikan pelayanan sosial yang optimal.

"Pengalaman hari ini sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa PMI. Melihat langsung bagaimana sebuah program pemberdayaan dijalankan dan dampak positifnya bagi masyarakat membuat kami semakin yakin dengan pilihan profesi di bidang pengembangan masyarakat," ungkap salah satu mahasiswa magang.

Program pemasangan kaki palsu ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Dinsosp3akb Pati dalam memberikan pelayanan sosial yang inklusif dan meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas di Kabupaten Pati. Melalui program ini, diharapkan para penerima manfaat dapat kembali aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
(Vioni - Tim Magang)

0 Comments