Acara seremonial penerjunan berlangsung di ruang pertemuan kantor Dinsosp3AKB Pati dan dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural, antara lain Sekretaris Dinas, Etthi Iriananingrum, SKM., M.Kes., serta Kepala Bidang Kepegawaian, Teguh. Turut hadir pula dosen pembimbing lapangan dari IPMAFA, Umdatul Baroroh, yang mendampingi langsung para mahasiswa. Dalam suasana penuh semangat dan antusiasme, pihak dinas menyambut baik kehadiran mahasiswa IPMAFA yang akan menjalani masa magang selama beberapa bulan ke depan.
Dalam sambutannya, Etthi Iriananingrum menyampaikan harapan besar agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan magang ini sebaik mungkin. Ia menekankan pentingnya sikap proaktif, inisiatif tinggi, serta kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja. Menurutnya, pengalaman langsung di instansi pemerintah akan memberikan gambaran nyata tentang dinamika birokrasi serta tantangan sosial yang ada di masyarakat.
"Magang bukan hanya soal hadir secara fisik, tetapi tentang bagaimana kalian bisa mengambil peran, belajar dengan cepat, dan mampu menyerap pengalaman sebanyak mungkin," ujarnya. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa tidak sungkan bertanya ketika menemui kendala, karena proses belajar memang tidak selalu berjalan mulus. Kemampuan berkomunikasi, disiplin, dan etika kerja dinilai sebagai aspek penting yang harus terus diasah selama menjalani program ini.
Empat mahasiswa peserta magang akan ditempatkan di dua bidang utama yang ada di bawah naungan DINSOSP3AKB. Dua mahasiswa akan bertugas di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), yang menangani berbagai isu terkait perlindungan perempuan, anak, dan pemberdayaan keluarga. Sementara dua mahasiswa lainnya, akan bergabung di Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehabsos), yang fokus pada penanganan masalah sosial seperti kemiskinan, keterlantaran, serta disabilitas.
Kepala Bidang Rehabsos, dr. Joko Santoso, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan IPMAFA dalam menempatkan mahasiswa magangnya di DINSOSP3AKB. Ia menyebut bahwa kehadiran mahasiswa akan memberi warna baru dalam kegiatan bidang Rehabsos, sekaligus menjadi kesempatan untuk mentransfer pengetahuan praktis mengenai penanganan masalah sosial secara sistematis. Di bidang ini, mahasiswa akan dilibatkan dalam berbagai aktivitas mulai dari asesmen kasus sosial, pendataan penerima bantuan, hingga evaluasi dampak dari program-program kesejahteraan.
“Bidang Rehabsos memiliki tantangan tersendiri karena berkaitan langsung dengan masyarakat yang rentan dan membutuhkan intervensi cepat dan tepat,” kata dr. Joko. Ia berharap mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berkontribusi aktif dalam setiap kegiatan yang dijalankan oleh dinas. Menurutnya, pengalaman langsung ini akan menjadi modal penting bagi mahasiswa ketika nanti benar-benar terjun ke dunia kerja atau mengabdi di masyarakat.
Dosen Pembimbing Lapangan IPMAFA, Umdatul Baroroh, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian integral dari kurikulum berbasis praktik yang diterapkan oleh kampus. Ia menekankan bahwa mahasiswa yang diterjunkan telah dibekali dengan pengetahuan dasar serta kesiapan mental untuk menghadapi dinamika kerja di lapangan. Ia juga mengapresiasi pihak dinas yang telah membuka ruang pembelajaran dan bersedia membimbing mahasiswa selama masa magang.
“Kami menitipkan mahasiswa kami untuk belajar dan mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah. Mereka masih dalam proses pembelajaran, sehingga kami mohon bimbingan dan arahan dari Bapak/Ibu sekalian,” ungkap Umdatul Barororh. Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa masih berada dalam fase belajar, sehingga butuh banyak masukan dan pengarahan dari para profesional di dinas. Harapannya, selain memperoleh pengalaman kerja, mahasiswa juga dapat memperluas wawasan dan membangun jejaring yang berguna untuk masa depan mereka.
Program magang ini menjadi bukti konkret dari sinergi antara dunia akademik dan lembaga pemerintah dalam upaya mencetak lulusan yang responsif terhadap persoalan masyarakat. IPMAFA terus berkomitmen untuk membekali mahasiswanya dengan pengalaman lapangan yang relevan agar mereka tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pembangunan sosial secara nyata. Dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam berbagai kegiatan dinas, diharapkan lahir agen-agen perubahan yang mampu memberikan solusi terhadap persoalan sosial di lingkungan sekitarnya. (Vioni, Tim KKL).
0 Comments